Apa Islam itu dan mengapa orang-orang "mencintai"-nya.
Dalam sebuah pembicaraan mengenai Alfarini Endani,
barangkali sebagai pembelaan dari 'awan' persoalan poligami yang sering
memberundung Islam dan dari sulitnya masalah ini untuk dihadapi
perempuan Muslim dimanapun, Agnes mengatakan:
I LOVE ISLAM!!!!!
Mencintai agama? Seorang Kristen mungkin mengatakan "I love God" atau
"I love Jesus" namun "I love Christianity" merupakan suatu hal yang
jauh lebih langka. Google menghasilkan:
Hasil 1-10 dari sekitar 775 untuk "I love Christianity".
Sedangkan untuk yang lain:
Hasil 1-10 dari sekitar 19,000 untuk "I love Islam".
Ingat kalau semua hasil tersebut adalah dalam bahasa Inggris, bahasa Nasrani untuk kebanyakan orang tetapi tidak untuk Islam.
Memahami adanya ungkapan "I love Islam" dapat memberitahu banyak
tentang sifat dasar Islam dan membantu kita mengerti perkembangan
didunia sekarang. Dari bangkitnya Islam militant dan terorisme, amukan
karikatur Nabi Muhammad Jyllands-Posten, sampai ke kecendurangan
masyarakat Muslim untuk membedakan dirinya dari lingkungan sekitarnya
lewat cara mereka berpakaian, dan lain-lain.
Pertama kita perlu mengetahui apa yang kita cintai. Jelasnya bukan
Tuhan, karena jika begitu Agnes mestinya sudah mengatakannya. Yang
dicintai, yang juga merupakan arti dari Islam, adalah suatu cara hidup,
identitas, gaya hidup, sejarah, dan tradisi. Ada pengertian bahwa mereka
adalah bagian dari sebuah komunitas di sekeliling dunia, sebuah
komunitas yang sangat terpecah dan rawan akan perselisihan dalam,
memang, namun juga tetap terikat akan kesatuan umatnya.
Mereka yang mengkritisi Islam sebaiknya memperhatikan hal ini.
Mengutip ayat-ayat yang terdengar kejam dari Qur'an adalah usaha yang
tidak berguna, karena usaha tersebut tidak menyinggung apa yang menarik
orang ke Islam atau apa yang membuatnya tetap terjalin kepadanya.
Keuntungan dan kekuatan Islam yang tidak sedikit jarang sekali
diperbincangkan.
Masalah yang kita, atau masyarakat Muslim, hadapi sekarang adalah
cara hidup mereka, yang merupakan ungkapan lain dari agama mereka, dan
dengan begitu, mereka sendiri, sedang berada dibawah tekanan yang luar
biasa. Budaya dan masyarakatnya tidak bisa berjalan untuk selamanya,
yang lebih lemah dibinasakan oleh yang lebih kuat. Walau hal ini telah
terjadi sejak awal sejarah, di zaman sekaranglah penghancuran budaya
lama berjalan dengan begitu cepatnya, semua berkat teknologi-teknologi
baru yang biasanya disebut globalisasi.
Masa depan berada di Los Angeles, di Shanghai, bukan di "pusat" Islam
manapun. Cara hidup tradisional, yang juga bisa dibilang agama itu
sendiri, dipegang oleh ratusan juta masyarakat Muslim yang nampaknya
tidak bakal selamat dari pergolakan zaman modern, pemilihan yang menang
dan yang kalah, dan pertarungan keras untuk kelangsungan ekonomi. Tidak
lama lagi, jika belum terjadi sekarang ini, anak-anak di Timur Tengah
akan menoleh dari permainan video mereka dan memandang hina terhadap
foto-foto kakek nenek yang berbusana ganjil. Terorisme, Taliban,
kecenderungan masyarakat Muslim untuk menggarisbawahi perbedaan antara
mereka dan dunia sekitarnya adalah tanggapan yang berbeda-beda terhadap
pembasmian ini, sebuah protes terakhir, usaha putus asa untuk selamat.
Kembali ke "mencintai Islam". Cinta dapat ditunjukkan dalam cara yang
bermacam-macam, dan mampu terlihat paling nyata saat kita takut kalau
hal kecintaan tersebut akan diambil atau meninggalkan kita, sepeti
bintang yang terkuat dan terbesar selalu berpijar paling terang saat
mereka sekarat.
Sumber : http://www.indonesiamatters.com/1601/mencintai-islam/
0 komentar on Mencintai Islam | Apa itu Islam ? :
Post a Comment and Don't Spam!