Assalamu “Alaikum Warahmatullah Wabarakatuh ….
Rasanya saya kembali diingatkan satu hal ketika seseorang menulis kalimat tersebut pada komen postingan Life Must Go On Sha.
Saya seakan dipaksa untuk mengangguk setuju terhadap ucapan tersebut
dan ini bukan kali pertama saya berada pada situasi dimana saya
diingatkan akan banyak hal dalam hidup ini. Seakan mendapatkan
pencerahan setelah mengalami “cobaan” hidup selama 2 tahun belakangan
ini walau saya teramat paham masa pemulihan atau recovery setelah
mengalami cobaan hidup adalah kondisi yang paling berat, bahkan katanya
masa recovery justru 10 kali lebih berat dibandingkan saat masalah itu
datang. tapi satu hal yang saya pahami bahwa didunia ini tidak ada
kebahagiaan yang abadi, dan tidak ada kekecewaan yang abadi. Memang
adakalanya kita begitu takut untuk menghadapi hal-hal yang belum tentu
terjadi terlebih ketika masalah datang tanpa henti seperti hujan yang
disertai badai dan angin kencang, padahal apa yang kita takutkan
seringkali tak pernah terjadi dan terbukti.
Apa berarti saya sudah terlepas dari
problem-problem hidup ??? Pastinya tidak karena sudah menjadi suatu
ketetapan bahwa selama kita hidup problem-problem hidup akan terus
menghampiri, tetapi rasanya sekarang ada perbedaan yang kentara dalam
menyikapi setiap masalah yang datang dibanding sebelumnya yang lebih
menegaskan kompleksitas sudut pandang orang dewasa yang kerapkali
berlebihan dalam memandang segala sesuatunya. Saya harus berani jujur
bahwa masalah hidup ini tidak berkurang, tapi ia cenderung lebih
sebentar hinggap. Tidak lagi terlalu membelit dan mengikat hati yang
terkadang merenggut sebagian intisari kehidupan yang menyisakan perasaan
hati yang campur aduk dan tak bisa diterjemahkan yang hanya tergambar
mulai dari marah, kecewa, putus asa dsb.
Harus diakui bangkit dari keterpurukan
yang tiada berujung bukan suatu yang mudah tetapi harus dimulai dengan
kata “mencoba”. Karena tidak seorangpun bisa memutar waktu untuk mulai
awal yang baru tapi pastinya setiap orang bisa membuat akhir yang sama
sekali Baru. Ya…Saya , Sha dan kedua anaknya serta keluarga besar saya
sedang belajar untuk “mencoba”, mencoba dan terus mencoba menjadi lebih
baik untuk belajar iklas menerima setiap ketentuan dari-Nya, bukankah
seorang bijak pernah mengatakan “Anda tidak perlu menjadi hebat untuk
memulai, tetapi Anda harus mulai untuk menjadi hebat.” Dan detik ini
kami sedang mencoba belajar untuk hal tersebut. Dewi“dee”Lestari pernah
menulis dalam salah satu tulisannya “bahwa Perubahan tak pernah terjadi
oleh hal lain di luar kita, meski faktor eksternal bisa jadi pemicunya.
Yang mampu menggerakkan perubahan sejati hanyalah kita sendiri”.
Ya…walau untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan hati dan kesabaran
karena sesungguhnya tak sulit memprediksi kemana arah kehidupan kita
berjalan di setiap segmennya.
“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka- sangkanya” (QS Ath Thalaaq : 2-3)
..Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma wabihamdika AsyaduAllahilaha illa Anta Astagfiruka wa’atubu Ilaik Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Sumber : http://harapandiri.wordpress.com/2012/08/21/mencoba-berubah/
0 komentar on “Mencoba Berubah” :
Post a Comment and Don't Spam!