Bagi kaum Muslim, mengagumi Al Quran barangkali menjadi hal yang
biasa. Apalagi dengan penemuan-penemuan terakhir dari para ilmuwan yang
kian mengokohkan kebenaran Al Quran. Di antaranya, bulan yang pernah
terbelah, adanya sungai bawah laut hingga penemuan jejak arkeologi
kaum-kaum terdahulu. Memang semua tidak disebutkan, karena Al Quran
menerangkan hanya sebagian dari kisah kaum terdahulu yang akan
ditampakkan bekas-bekasnya.
“Itu adalah sebagian dari berita-berita negeri (yang telah
dibinasakan) yang Kami ceritakan kepadamu (Muhammad); di antara
negeri-negeri itu ada yang masih kedapatan bekas-bekasnya dan ada (pula)
yang telah musnah.” (QS. Huud, 11: 100)
Ternyata, bukan hanya kaum Muslimin dan ilmuwan berakal saja yang
mengagumi Al Quran, sebagai kitab yang tetap terjaga keshahihannya.
Bahkan sejak dulu kaum Yahudi juga mengagumi Al Quran. Dalam sebuah
riwayat dikisahkan perbincangan antara ‘Umar bin Khattab dan Yahudi.
Dari Thariq bin Syihab, ia mengatakan bahwa orang-orang Yahudi berkata kepada Umar bin Khattab:
“Kalian membaca sebuah ayat dalam Kitab (al-Qur’an) kalian. Sungguh
apabila ayat itu turun kepada kami bangsa Yahudi, tentu hari turunnya
ayat itu akan kami jadikan sebagai hari raya.”
Umar bertanya: “Ayat yang mana?”
Mereka menjawab, “Hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu dan telah Aku sempurnakan nikmat-Ku untukmu.” (Al-Maidah: 3)
Umar berkata, “Demi Allah, sesungguhnya aku betul-betul mengetahui
hari apa ayat itu turun kepada Rasulullah dan saat apa ayat itu turun.
Ayat itu turun kepada Rasulullah pada sore hari Arafah, hari Jum’at.”
Percakapan di atas juga menegaskan, semestinya seorang muslim, bangga
dengan keislamannya, sebab Allah telah menjamin kesempurnaan Islam.
Dengan kebenaran dan kesempurnaan Islam, seorang muslim tidak perlu lagi
bingung mencari sistem yang lebih baik ketimbang Islam.
Imam Thabrani telah mengeluarkan riwayat hadits dari Abu Dzar
al-Ghifari yang menyatakan, “Rasulullah telah meninggalkan kami dalam
keadaan tidak ada seekor burung pun yang mengepakkan sayapnya di udara
melainkan beliau telah menyebutkan ilmu kepada kami setiap kali kepakan
sayap burung itu.”
Dengan kebenaran dan kesempurnaan Islam, dunia pernah merasakan
buahnya kurang lebih seribu tahun, sejak Rasulullah hingga kekhilafahan
Turki Utsmani pecah pada tahun 1924 masehi.
Jika orang Yahudi saja bisa berkata seperti itu, apakah sebagai muslim kita tidak bangga dengan Islam?
Sumber: dakwatuna.com
Langganan:
Posting Komentar (RSS)
0 komentar on Ayat Al-Quran yang Dikagumi Kaum Yahudi :
Post a Comment and Don't Spam!