Facebook telah membuka ruang diskusi seluas-luasnya. Tak bertatap
muka membuat diskusi lebih berani, terkadang terlalu berani. Melemparkan
opini sebagai bentuk pengingatan, tapi caranya tak sesuai tuntunan. Tak
sadar mungkin kita termasuk golongan dibawah ini:
1. Orang yang Bangkrut tapi tak Sadar
” Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang
datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat.
Namun ia juga datang dengan membawa dosa kedzaliman. Ia pernah mencerca
si ini, menuduh tanpa bukti terhadap si itu, memakan harta si anu,
menumpahkan darah orang ini dan memukul orang itu. Maka sebagai tebusan
atas kedzalimannya tersebut, diberikanlah di antara kebaikannya kepada
si ini, si anu dan si itu. Hingga apabila kebaikannya telah habis
dibagi-bagikan kepada orang-orang yang didzaliminya sementara belum
semua kedzalimannya tertebus, diambillah kejelekan/kesalahan yang
dimiliki oleh orang yang didzaliminya lalu ditimpakan kepadanya,
kemudian ia dicampakkan ke dalam neraka.” (HR. Muslim no. 6522)”
Hujatan, cemoohan, debat kusir, cercaan, tuduhan menjadi hal yang biasa di fesbuk. Tak sadar, akan bangkrut diakhirat nanti. Gambar-gambar cemoohan tetap saja masuk cercaan. Meski niatnya hanya untuk satire rileks atau mengingatkan. Ingatkan pun ada adabnya.
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” (QS an-Nahl [16]: 125)
“Barangsiapa yang beriman pada Allah dan hari akhir maka hendaklah berkata baik atau lebih baik diam.” (HR. Bukhari&Muslim)
2. Tak dianggap Mukmin
“Bukanlah seorang mukmin jika suka mencela, melaknat dan berkata-kata keji.” (HR. Tirmidzi)
Sedih kan? Hanya kepuasan menang debat yang kita dapat, tapi predikat mukmin terbuang.
3. Mendapatkan Hadiah dari Semua yang dituduhkannya
Dari Abu Zar radhiallahu ‘anhu, ia mendengar Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Seorang
pria yang menuduh pria lain jahat, atau menuduhnya kafir, maka tuduhan
itu berbalik kepadanya, jika orang yang dituduhkannya itu tidak seperti
itu.” (HR. Bukhori)
Tuduhan berseliweran. Belum tentu kebenarannya. Nafsu marah terpuaskan, tapi jika tak benar keburukan itu kembali padanya.
Dari Abu Hurairah ra katanya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Apabila seseorang berkata, ‘Celakalah mereka!’ maka orang itulah yang paling celaka.” (HR. Bukhori)
4. Pendusta
“Cukuplah seorang itu (disebut) telah berdusta jika mengatakan semua yang didengar.” (HR Muslim)
Berhati-hatilah saat mentautkan link dan menyebar berita dari media. Apalagi dari sumber yang tidak terpercaya.
5. Terjerembab di Neraka selama tujuh puluh tahun.
Kita anggap perkataan kita sepele, ternyata tidak bagi Allah.
Rasulullah bersabda “Sesungguhnya ada seorang laki-laki
mengucapkan sepatah kata yg dianggap tidak apa-apa tetapi ternyata bisa
menjerumuskannya ke dalam Neraka sampai tujuh puluh tahun.” Dan tatkala
Uqban bin Amir bertanya kepada Rasulullah “ Ya Rasulullah apakah sesuatu
yg dapat menyelematkan kita? ” Lalu dijawab oleh Nabi ` “Tahanlah
olehmu lisanmu.”
Sedihnya melihat diskusi-diskusi di fesbuk saat ini. Menyakiti hati saudaranya dianggap biasa.
Anas bin Malik berkata kepada para tabiin ”Sesungguhnya kalian
melihat dosa yang kalian lakukan itu lebih kecil dari sehelai rambut,
padahal kami menganggapnya dimasa Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam
termasuk dosa yg membinasakan.”
Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka
tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu)
hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala) nya. Dan
cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan. (al Anbiyaa’ 21:47)
6.Beralaskan tikar api neraka di akhirat
Tahukah kau saudaraku, bahwa dusta, tuduhan, olok-olok termasuk perbuatan zalim?
“Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka
ada selimut (api neraka) . Demikianlah Kami memberi balasan kepada
orang-orang yang zalim, ” (QS. Al A’raaf [7]: 41)
Saudaraku, tahanlah keinginan kita. Sungguh perkataan kita berat pertanggungjawabannya disisi Allah.TINGGALKANLAH DEBAT KUSIR
Rasululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Aku akan menjamin sebuah rumah di dasar surga bagi orang yang meninggalkan debat meskipun dia berada dalam pihak yang benar.
Dan aku menjamin sebuah rumah di tengah surga bagi orang yang
meninggalkan dusta meskipun dalam keadaan bercanda. Dan aku akan
menjamin sebuah rumah di bagian teratas surga bagi orang yang
membaguskan akhlaknya,” (HR. Abu Dawud dalam Kitab al-Adab, hadits no 4167. Dihasankan oleh al-Albani dalam as-Shahihah [273] as-Syamilah).
Rasululloh bersabda: ” Barangsiapa meninggalkan debat dalam
(masalah) agama, padahal ia di pihak yang menolak (kontra), maka
dibangunkan untuknya rumah di tengah Surga.” (HR.Abu Dawud dll)”
Ibnu Abbas berkata: “Cukuplah engkau sebagai orang zhalim bila
engkau selalu mendebat. Dan cukuplah dosamu jika kamu selalu menentang,
dan cukuplah dosamu bila kamu selalu berbicara dengan selain dzikir
kepada Allah.”
Muslim bin Yasar berkata: “Jauhilah perdebatan, karena ia adalah saat bodohnya seorang alim, di dalamnya setan menginginkan ketergelincirannya.”
Langganan:
Posting Komentar (RSS)
0 komentar on Facebook Buat Penggunanya “Bangkrut” :
Post a Comment and Don't Spam!