Yati (55) menabung susah payah untuk berkurban. Wanita yang
berprofesi sebagai pemulung ini mengaku sempat ditertawakan saat
bercerita seputar niatnya untuk berkurban.
“Pada ketawa, bilang sudah pemulung, sudah tua, nggembel ngapain kurban,” cerita Yati kepada Merdeka, Jumat (26/10).
Tapi Yati bergeming. Dia tetap meneruskan niatnya untuk membeli hewan
kurban. Akhirnya setelah menabung tiga tahun, Yati bisa berkurban tahun
ini.
Yati mengaku sudah seumur hidup ingin berkurban. Wanita tua asal
Madura itu malu terus mengantre daging kurban. Keinginan ini terus
menguat, saat Bulan Ramadan. Yati makin giat menabung.
“Saya ingin sekali saja, seumur hidup memberikan daging kurban. Ada
kepuasaan, rasanya tebal sekali di dada. Harapan saya semoga ini bukan
yang terakhir,” jelasnya.
“Pada bilang apa tidak sayang, mending uangnya untuk yang lain. Tapi
saya pikir sekali seumur hidup masa tidak pernah kurban. Malu cuma
nunggu daging kurban,” beber Yati.
Yati dan suaminya Maman (35) sama-sama berprofesi sebagai pemulung.
Pendapatan mereka jika digabung cuma Rp 25 ribu per hari. tapi akhirnya
mereka bisa membeli dua ekor kambing. Masing-masing berharga Rp 1 juta
dan Rp 2 juta.
mengaku menabung tiga tahun untuk membeli dua ekor kambing kurban.
Walau susah payah, mereka ingin memberikan kurban, bukan terus mengantre
diberi daging kurban. “Saya nabung tiga tahun untuk beli dua ekor
kambing. Yang besar itu saya beli Rp 2 juta, yang kecil Rp 1 juta,” kata
Yati
Dua kambing ini disumbangkan ke Masjid Al Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan. Jemaah masjid megah itu pun meneteskan air mata haru.
http://kisahislami.com/
0 komentar on Subhanallah..Meski Diejek, Pemulung Ini Tetap Berkurban :
Post a Comment and Don't Spam!