Manusia adalah makhluk psikologis yang menganut suatu makna. Dalam psikologi komunikasi ada ungkapan “world don’t mean, people mean”;
kata-kata itu tak memiliki makna, manusialah yang memberikakan makna.
Manusia adalah makhluk yang mampu memberikan makna terhadap obyek. Obyek
yang sama mungkin diberi makna berbeda-beda oleh orang yang berbeda.
senyum biasanya dimaknai sebagai keramahan tetapi bagi orang yang sedang
sakit hati kepada seseorang, maka senyuman orang itu bisa dimaknai
sebagai penghinaan atau ledekan. Senyuman ibu tiri sering dimaknai buruk
oleh anak tirinya, berbeda dengan persepsi dengan anak kandungnya.
Senyuman yang sama berdampak menyejukkan bagi seseorang dan mungkin
berdampak menyakitkan bagi orang lain.
Apa makna sesuatu
bergantung kepada persepsi tentang fungsi dari sesuatu itu, mata
dipandang bermakna jika berfungsi untuk melihat, telinga dipandang
bermakna jika berfungsi untuk mendengar, mobil dipandang bermakna jika
berfungsi sebagai kendaraan. Suami dipandang bermakna oleh istrinya jika
berfungsi sebagai suami, presiden dipandang bermakna oleh rakyatnya
jika berfungsi sebagai pemimpin. Begitulah seterusnya segala sesuatu,
tingkat bermaknanya bergantung kepada tingkat fungsinya.
Makna Hidup (The Meaning of Life)
Manusia hidup di muka bumi memiliki berbagai fungsi, bagi dirinya, bagi
keluarganya, bagi masyarakatnya, bagi bangsanya, bagi dunia dan bagi
alam sekitarnya. Ada orang yang merasa dirinya bermakna tetapi tidak
dipandang bermakna oleh orang lain, sebaliknya ada orang yang merasa
dirinya bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa, tetapi orang lain sangat
menghormatinya.
Ada orang yang tinggal berada dalam suatu
lingkungan dalam waktu yang lama, tetapi kehadirannya tidak berpengaruh
apa-apa bagi lingkungan masyarakatnya, maka ia tidak dipandang bermakna,
hadirnya tidak membuat genap, dan absennya tidak membuat ganjil.
Sebaliknya ada orang yang hanya melintas sebentar dalam kehidupan
masyarakat, tetapi karena kehadirannya membawa perubahan besar kepada
tatanan masyarakat maka sepeninggal orang tersebut namanya masih selalu
disebut, gagasannya masih selalu didiskusikan, pendapatnya masih selalu
dirujuk orang. Waktu yang sebentar tetapi fungsional dalam membawa
perubahan, maka kehadiran sebentar itu dipandang sangat bermakna,
sehingga mungkin nama orang itu diabadikan dalam nama jalan atau gedung,
atau bahkan banyak bayi lahir yang kemudian diberi nama dengan nama
orang itu.
Kunci Hidup Bermakna
Hidup menjadi
bermakna sangat erat hubungannya dengan pandangan hidup yang dianut.
Jika seseorang memiliki pandangan hidup (way of life) yang benar, maka
peluang untuk membuat makna dalam hidupnya sangat terbuka. Sebaliknya
pandangan hidup yang keliru akan membuat keliru juga dalam mengambil
keputusan yang akan berakhir bukan saja hidupnya menjadi kurang atau
bahkan tidak bermakna, tetapi ada kemungkinan justeru merusak, merusak
dirinya dan merusak orang lain. Pandangan hidup dipandu oleh konsep
budaya dan oleh keyakinan agama. Budaya yang tinggi akan melahirkan
makna penting dan besar, budaya yang rendah akan melahirkan makna yang
rendah pula. Keyakinan agama yang lurus akan melahirkan kehidupan yang
benar-benar bermakna, sementara akidah agama yang keliru atau sesat akan
menyesatkan penganutnya pula dan berujung pada kehadiran yang tak
bermakna atau bahkan merusak.
Sumber : Buku Psikologi Keluarga – Dari Keluarga Sakinah Hingga Keluarga Bangsa -
Prof. DR. Achmad Mubarok, MA, hal. 154 – 156. Buku ini kebetulan saya peroleh secara langsung dari penulisnya (hadiah).
Langganan:
Posting Komentar (RSS)
0 komentar on Makna Hidup Dalam Kehidupan Berkeluarga :
Post a Comment and Don't Spam!