Telah
berjuang memperebutkanmu sedemikian banyak pembesar dan raja-raja,
mereka menikmati keberhasilan dengan kegembiraan. Dan telah berjatuhan
sedemikian banyak para fakir miskin yang menetes air liurnya melihat
kenikmatan para raja dunia. Telah datang pula golongan hamba yang shalih
yang tak mau memperebutkanmu, mereka melupakanmu dan mencari ridho
Allah.
Tidaklah
para raja, atau fakir miskin, atau bahkan orang-orang shalih itu
meninggalkanmu kecuali kau bekali 1 X 2 meter saja dari milikmu untuk
lubang kuburnya, hanya itulah yang kau berikan pada mereka, itulah
kebaikanmu pada para pecintamu atau mereka yang meninggalkanmu, sama
saja, padahal para pecintamu melupakan segala-galanya hanya untuk
mendapatkanmu, namun tak satupun dari mereka meninggalkanmu, selain
hanya mendapatkan kuburnya saja, maka para pecintamu meninggalkan harta
untuk menjadi bahan perebutan dan percekcokan antara ahli warisnya
kelak, dan ia meninggalkanmu dibebani dosa, dan para hamba Shalih
mendapat tumpukan pahala.
Firman Allah SWT : QS Al An’am : 32 :
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَلَلدَّارُ الآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلا تَعْقِلُونَ
Artinya : “Dan
Tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau
belaka[468]. dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang
yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?”
[468]
Maksudnya: kesenangan-kesenangan duniawi itu hanya sebentar dan tidak
kekal. janganlah orang terperdaya dengan kesenangan-kesenangan dunia,
serta lalai dari memperhatikan urusan akhirat.
Wahai para pecinta dunia !!!
Sadarlah.. aku
dan engkau hanyalah satu sel dari 1 Milyar sel yang terkumpul dalam
beberapa tetes cairan kental yang mengalir dari dahsyatnya birahi
manusia sebelumku dan sebelummu. 1 Milyar sel itu bertebaran di vagina,
berjuang mencapai kehidupan alam rahim, maka 1 Milyar sel itu gagal
kesemuanya, mereka semua mati dan terbuang, hanya satu sel yang berhasil
selamat ke alam rahim, ITULAH AKU DAN ENGKAU, satu-satunya yang
berhasil selamat dari 1 Milyar saudaraku dan saudaramu yang musnah..
Aku
dan engkaupun hidup bertebaran memenuhi bumi, lalu mati dan dibenamkan
dikubur, kubur kita yang harus dalam, agar bau busuk yang dahsyat kelak,
tak terbaui dan mengganggu manusia lain yang masih belum jadi bangkai
seperti kita, aku dan engkau akan sendiri, tak ada teman terdekat
sekalipun yang mau menemani di kubur kita, tak satupun dari mereka mau
perduli terhadap hewan tanah yang menggerogoti kita, lalu hewan tanah
akan menggerogoti tubuh ini sedikit demi sedikit, berkeliaran di
paru-paru kita, dan mungkin menjadikan otak kepala ini sebagai tempat
bertelur. Lalu kita akan habis menjadi tulang, lalu habis lebur menjadi
tanah.., musnah.., tak lagi terlihat bentuk ini, tak lagi ada suara ini,
wujud ini, semua habislah sudah begitu saja.
Wahai aku dan kalian !!!
Ingatlah
bahwa maut membayangiku dan kalian lebih dekat dari bayangan kita
sendiri, dan ingatlah bahwa satu nafas kita adalah selangkah menuju
ajal. Inga’ …. inga’ … waspadalah….waspadalah ….. maut siap menjemput,
jangan sampai kita semaput karena takut maut. Maut pasti akan menjemput
entah sekarang besok atau kapanpun saat tiba waktunya. Kullu Nafsin
Dzaaiqotul Maut.
0 komentar on Wahai Dunia :
Post a Comment and Don't Spam!